Minggu, 11 Oktober 2015

We Are Getting Married!



Yep, kamu nggak salah baca. Me and my fiance are getting married in a couple weeks!
Yah, setelah bertunangan pada bulan Desember tahun 2013 lalu, akhirnya saya dengan pacar saya yang pertama (dan akan jadi yang terakhir!) telah siap dan mantap menetapkan tanggal pernikahan kami pada tahun ini. 

Nggak pernah ngebayangin akhirnya saya bakal menikah pada usia 25 tahun, haha...
Saya dulu membayangkan bahwa saya akan menikah pada usia 27-28 tahun, setelah benar-benar siap dan dewasa. Nyatanya, setelah menyaksikan sendiri gimana ribetnya dan gedenya biaya resepsi *LOL* umur segitupun mungkin saya mungkin belum bakal merasa siap XD

Yah, rencana saya ternyata rada meleset. Ternyata Tuhan berkata lain dan nyatanya saya akan menikah beberapa minggu lagi, sekitar akhir bulan November pada usia 25 tahun. Nah terbukti kan, jalan Tuhan emang bukan jalan manusia, hehe. 

Banyak yang bilang, kami hebat karena bisa bertahan pacaran selama 7 tahun (dan Maret tahun depan bakal jadi 8 tahun, ala Chelsea dan Glen banget nggak sih lol) dan setengah masa pacaran kami dijalani dengan pacaran jarak jauh alias LDR (Long Distance Relationship). Dia di Yogya dan saya di Palangka Raya. 
Jangan ditanya rasanya gimana, nggak enak banget :') 
Kalo nggak kuat mending pikir-pikir dulu deh kalo mau LDR. Tapi kalo yakin dan mantap, lanjutkan! Karena LDR itu rasanya nano nano banget hehe.

Saya nggak bisa bayangin kalo kami pacarannya ala jaman dulu, yang cuma via surat. Bahkan via email dan telepon pun saya rasa kami nggak bakalan tahan. Untungnya udah ada internet, dimulai dari SMS dan whatssap, hubungan komunikasi kami bisa terbantu hingga sekarang berkat adanya LINE dan BBM. 

Banyak banget yang kami lalui dan mostly kita lalui dengan hanya berbagi suara, foto dan kata-kata via telepon dan internet. Sedih sih, kadang kalo butuh dan kangen nggak ketulungan, nggak bisa ngapa-ngapain kecuali menatap layar HP dan berdoa moga-moga masing-masing masih kuat jalanin LDR lol. 

Kenapa sih kami mau jalanin LDR? Entahlah. Dibilang cocok, ya saya juga bingung cocoknya dimana karena hobi dan kesukaan kami juga banyak yang berbeda. Tapi kita suka ngebanyol jadi mungkin selera humor yang mendekatkan kami, haha...
Kami bukan pasangan  lovey dovey dan pasangan romantis ala-ala pasangan seleb di TV atau di pinterest. Kami cuma pasangan biasa yang kadang rasanya lebih kayak sohib daripada pacar. 
Kita juga sering berantem, bahkan gara-gara hal remeh. Tapi kita nggak pernah putus sungguhan putus di tengah jalan. Sesulit apapun dan sesakit apapun penderitaan ala pejuang LDR berhasil *yah kalo bisa dibilang berhasil ya hehe* kami lalui bersama. Saking 'menikmati'nya saya sampai kadang heran, kok tau-tau kita udah pacaran 7 tahun aja. Beneran nggak terasa, kita udah bersama selama itu. Soalnya banyak temen saya yang keliatannya mesraa banget, lovey dovey banget eh taunya bubar di tengah jalan padahal ya juga ketemuan terus. Kami mah apa atuh, ketemu paling juga bisa sekali setahun T.T
Betah aja ternyata ya kami menikmati suka duka sama orang yang sama hehe.

Kalo ditanya resepnya apa, saya juga bingung. Cuma saling percaya dan yakin aja mungkin. Karena kami mau tahan LDR aja saya nggak paham alasannya. Mungkin karena kita sama-sama takut memulai hubungan baru dan memulai dari 0 lagi sama orang lain. Mungkin karena kami butuh satu sama lain. Atau mungkin ya simply karena kita sayang satu sama lain. 

Ada banyak banget kekurangan saya begitupun dia. Tapi entah gimana caranya, kami bisa mengatasi segala kekurangan kami hingga bisa jadi kayak sekarang. Saya orangnya ngambekan dan super sensitif sedangkan dia orangnya kadang susah peka dan cenderung cuek. Tapi saya nggak pernah kepikiran menjalin hubungan sama orang lain, begitupun dia. Sekalipun kami sering berantem nggak jelas, cekcok gara-gara hal sepele, begitu berbaikan kami nggak akan pernah nengok lagi ke masalah lalu kami. Mungkin karena saya sensitif, saya lebih peka sama apa yang terjadi sama pasangan saya. Dan karena dia cuek, dia juga nggak begitu menanggapi sikap gampang ngambek saya. 

Jadi mungkin kuncinya adalah mau bertahan dan berusaha (meskipun susah) untuk menerima kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing. Semua kesenangan kami biarlah kami bagikan ke orang banyak sedangkan susah dan pahitnya, biarkan kami simpan untuk jadi bagian pelajaran dan pengalaman bagi kami sendiri. Kadang muncul rasa ragu, apakah dia serius sama saya? Apakah saya nggak salah pilih? Oh yeah, kadang muncul pikiran dodol macam itu, terutama menjelang pernikahan kami ini. Orang bilang emang gitu, mau nikah cobaannya banyak haha...

I'm getting married dan buat saya itu salah satu langkah terbesar dalam hidup saya dan dia. Menikah itu bukan perkara mudah, itu yang semua orang yang sudah menikah bilang sama saya. Perkara rumit dan kadang banyak hal yang bakal bikin kita rasanya sedih dan menyesal buat nikah *duh amit-amit deh*. Tapi banyak juga lebihnya nikah, yang pasti adalah kita bersatu dan hidup bersama selamanya dengan seseorang yang kita cintai. 

Kata orang, semakin dekat hari pernikahan, godaan akan semakin banyak dan akan banyak perintilan-perintilan yang mengganggu. Makin deket hari H, akan ada masa-masa galau, masa-masa cekcok dan masa-masa ragu. 
Bersyukurlah Anda-Anda sekalian yang nggak ngalamin. Saya sih ngerasa banget kata-kata ini ada benernya. Sungguh, makin dekat hari H banyak banget hal yang bikin senewen, terutama karena si abang nun jauh di sana. Kadang rasanya suka iri kalo liat pasangan lain bisa mengatur dan mengurus acara pernikahannya berdua sama pasangan. Susah senang menjalani persiapan semuanya bisa berdua. Lah kami, karena namanya LDR ya mau nggak mau harus sabar menjalani persiapan secara terpisah. Bahkan foto gandeng buat syarat dukcapil pun bakal diedit dari 2 pas foto berbeda LOL
Kadang sedih kalo karena kesibukan masing-masing, komunikasi sering macet. Nggak jarang jadinya saya malah sering senewen dan uring-uringan. Saya jadi suka mellow dan bete sendiri karena menjalani persiapan pernikahan secara terpisah karena abang baru bisa datang pas deket hari H. 

Tapi karena katanya itu ujian, jadi siap nggak siap harus dijalani. Kuncinya banyak-banyak berdoa dan bersabar. Suatu saat nanti semua jerih payah dan susah payah kami ini akan terbayar :)
Yang penting abang tetap dan selalu sabar menghadapi panick attack yang kadang menghampiri saya. Sabar kalo saya ngambek dan stress (terutama karena kulit saya masih sering kambuh eksimnya) dan sabar kalo saya banyak nuntut macam-macam. 

We are getting married dan saya yakin dan percaya semua yang sekarang kami jalani sungguh akan terbayar nantinya dengan sesuatu yang jauh lebih berharga, yaitu kebersamaan kami.

Semoga Tuhan Yesus senantiasa menolong dan menguatkan kami. Tuhan sungguh baik memberikan kami keluarga dan sahabat yang sangat suportif :')
Semuanya PASTI bisa kami lalui dan semoga temen-temen yang juga lagi LDR saat ini bisa tetap setronggg dan tabah menjalani masa LDR ini. Apalagi yang lagi LDR dan sedang sibuk mempersiapkan pernikahan, oh I really feel you! Keep strong! xD Pasti nanti semua kesusahanmu terbayar berkali lipat deh pas udah sah sama orang tercinta. Saya sih ogah deh jalani LDR lagi habis nikah, hehe. 

Semua kesusahan, semua kesulitan pasti akan bisa teratasi yang penting dijalani dengan ikhlas dan keyakinan penuh dengan kesetiaan dan kesungguhan satu sama lain. Cinta itu bukan kata benda bukan kata sifat. Cinta itu kata kerja, artinya kudu dikerjakan dan diusahakan. 

Semoga masa-masa senewen ini segera berlalu. Can't wait to see my groom and live happily ever after. 

Happy Sunday, everyone!

JBU :*





Sabtu, 26 Juli 2014

Kekuatan Doa - Sedikit Cerita :)


Tuhan selalu punya cara kerja yang unik. Kalau ada yang belum percaya tentang kekuatan doa...mungkin hanya karena orang tersebut belum benar-benar mencoba. Berdoa bukan sekedar minta-minta; itu adalah berserah sepenuhnya pada otoritas Tuhan, mengaku kalau diri ini sudah tak sanggup dan butuh pertolongan. Ada banyak kejadian yang kadang kalau dipikir saya suka heran. Orang bilang itu kebetulan, saya bilang itu cara kerja Tuhan menunjukkan kasihnya dengan cara yang fun.

Dulu sekali saya pernah mengalami kerusakan HP selama perjalanan tak terlupakan saya dari Yogya ke Surabaya dengan mobil travel menuju bandara Juanda. Setelah menelepon orang tua mengabarkan keberangkatan saya dari kost, tiba-tiba HP saya rusak. Iya, rusak total, si HP saya semata wayang. Bayangkan kepanikan saya, itu adalah perjalanan pertama saya pulang mudik sendiri di tahun pertama merantau di kota orang. Saat itu saya hanya bisa pasrah dan berdoa semoga ada keajaiban. Kalau HP saya mati total terus sampai saya tiba di bandara, saya bagaimana? Itu terus yang saya pikirkan, sampai nyaris menangis karena panik (nyaris ya, nyaris doang).

Tiba-tiba seorang kakak cewek manis di samping saya tanya, saya kenapa karena dia melihat saya bolak balik lihatin HP yang layarnya gelap. Saya bilang terus terang dan ternyata kakak tersebut punya 3 HP jadi dia dengan suka rela meminjamkan salah satu HP-nya kepada saya sehingga saya merasa lebih tenang. Sepanjang perjalanan saya jadi banyak ngobrol sama kakak itu yang ternyata kuliah di kampus yang sama dengan saya, tapi fakultas kedokteran gigi. Kakak itu juga ternyata ibadah di gereja yang sama dengan saya selama di Yogya. Kakak tersebut cerita juga ternyata waktu kelas 4 SD dia pernah main ke Palangka Raya padahal dia orang asli Makassar. Wow.

Saya jadi menikmati perjalanan tersebut dengan hati senang karena nggak merasa sendirian.
Begitu tiba di bandara Juanda pukul 5 subuh, kepanikan melanda saya lagi. Kakak tersebut naik pesawat jam 7 sedangkan dia harus check in jam setengah 6 pagi.
Artinya saya harus kembalikan HP yang sudah dipinjamkan ke saya. Artinya saya harus bertahan dengan HP saya yang mati total.
Untungnya sebelum kakak itu benar-benar harus pergi, saya sempat telepon mengabarkan orang tua saya bahwa saya sudah tiba di Bandara Juanda. Setelah itu, dengan hati was-was saya kembalikan HP itu kepada pemiliknya. Setelah tukaran memberikan nomor HP saya ke kakak itu agar tetap bisa saling kontak dan cipika cipiki, kakak itupun check in dan sekarang saya benar-benar sendiri di tengah hiruk pikuk bandara.
Saya akan selalu mengingat kakak baik hati itu sebagai malaikat yang dikirimkan Tuhan buat saya, haha :')
Saya bingung dan panik, tapi saya pasang muka cool seolah itu bukan penerbangan saya yang pertama, sendirian. Saya duduk melongo di lobi tempat antri check in selama kurang lebih satu jam. Saya check in jam 12 siang, jadi saya harus nunggu lebih dari 5 jam tanpa HP. Bayangkan gimana bengongnya saya, mau baca buku aja nggak konsen, haha...
Setelah bergumul, diam-diam saya berdoa lagi dalam hati. Kali ini sungguh-sungguh, dalam hati sudah meratap-ratap. Saya masih ababil dan saya ketakutan, saya bilang dalam hati. Tuhan, tolong saya. Saya takut dan saya butuh HP saya kembali hidup. Tuhan, saya butuh keajaiban dan saya butuh pertolongan-Mu.
Saya mengulang-ngulang doa itu dalam hati. Saya kesal karena saya tidak bisa berbuat apa-apa jadi saya pasrah saja. Entah kenapa setelah sejam lebih bergumul, saya getok-getokin HP tersebut ke kursi besi tempat saya duduk. Murni karena jengkel.
Tahu apa yang terjadi?
HP saya nyala kembali. Begitu aja. Nyala dan berjalan seperti sedia kala.
Saya takjub. Wah, ini benar-benar keajaiban. Begitu ya rasanya nelangsa dan berserah penuh? Berat, tapi hasilnya saya terkagum-kagum sendirian.
Satu lagi, hikmahnya selama saya nggak utak atik HP saya jadi banyak ngobrol dengan orang yang duduk di sebelah saya selama menunggu. Selama sejam, ada mungkin 3-4 orang yang saya ajak ngobrol dan ternyata cerita perjalanan mereka unik-unik. Lumayan lah menambah perspektif hidup, hehe...

Tidak percaya itu keajaiban? Terserah Anda :)

Satu cerita lagi. Pernah suatu kali saya kehabisan uang pas awal bulan, belum dapat kiriman bulanan dan hari itu hari Minggu. Bank tutup jadi uang belum bisa dikirim orang tua karena waktu itu sistem masukin uangnya masih manual ke bank, masih belum via transfer ATM. Waktu itu ATM saya kosong melompong dan saya nggak punya bahan makanan apa-apa selain Indomie dua bungkus.
Saya masih merasa ada secercah harapan dan buru-buru bawa itu Indomie ke dapur, mau masak ceritanya. Ternyata kompor gas kost lagi kehabisan gas. Alamak.
Alhasil saya makan mie mentah. Iya mie mentah dari pagi sampe siang kelaperan. Mau minjam duit bingung sih waktu itu sama siapa. Temen kost yang deket masih dikit dan masih pada mudik (itu masih libur semester, saya belum masuk kuliah).
Gengsi lah masa pinjam sama mbok yang jaga kost :/

Nah pas sore, saya bingung. Perut keroncongan. Duit cuma ada receh nggak sampe 1000. Parah banget waktu itu, haha. Kapok deh habisin duit sebelum dapat kiriman uang T__T
Saya pun mulai berdoa. Benar-benar berdoa sungguh-sungguh, jungkir balik di ranjang dan nangis-nangis. Jangan ketawa ya. Kalo nggak pernah ngerasa kesepian, kelaparan dan bokek dalam waktu bersamaan di sudut kost, jangan komentar saya cengeng dulu hahahaha :D

Tetiba saya sadar. Norak banget saya nangis cuma gara-gara hal begitu. Saya pun bangkit dan bersiap mau nyuci baju. Ceritanya mau melampiaskan emosi.
Tau apa yang terjadi?
Saya nemu uang Rp 20.000 di kantong celana jeans. Nggak tahu kok bisa ada duit nyelip disitu. Rasanya luar biasa banget, kaki sampe lemes dan saya pun batal nyuci baju dan buru-buru ngacir ke burjo. Malam itu saya makan penuh sukacita dan senyum sumringah meski hanya makan nasi telor dan minum es teh. HAHAHAHAHA. Tragis banget tapi lagi-lagi doa saya dijawab dengan cara yang unik.
Sambil makan saya berkali-kali mengucap syukur sama Tuhan. Rasanya bener-bener menang lotre padahal ya duitnya kelihatan cuma segitu ya, haha :')

Nggak percaya itu keajaiban? Terserah Anda :D


Yang terakhir, ini yang terbaru. Baru-baru ini saya sering frustasi karena sinyal internet yang super lemot. EMOSI banget kalo udah pas butuh, internetnya jalannya lebih parah daripada siput usia 2000 tahun.
Terutama dua malam lalu. Saat saya lagi super butuh sinyal internet lumayan kenceng buat unggah suatu file yang gede lebih 40an MB. Segitu mungkin kecil kalo pas internet lagi normal. Lah ini :{
Bolak balik saya unggah dan selalu gagal padahal saya harus unggah file tersebut dua kali dan unduh 1 kali (nggak perlu tahu file apa ya :p).

Saya pun inget, akhir-akhir ini saya makin sombong sama Tuhan dan kalau berdoa cuma jadi rutinitas.
Saya pun mulai bergumul dan berdoa. Saya minta sama Tuhan, tolong bantu saya unggah file itu aja, nggak apa-apa kalo yang lain lelet. Ini urgent banget, Tuhan. Saya jerit-jerit frustasi dalam hati.
Dan tau nggak? Sejam kemudian file tersebut sukses terunggah 2 kali dan terunduh 1 kali di beberapa media.
Lucunya pas saya mau balik browsing yang lain, internetnya kumat lagi. Yah.
Mungkin Tuhan mau bantu saya yang bener-bener saya butuhin aja, lagian itu udah jam2an subuh, saatnya saya tidur.

Wah. Masih anggap itu kebetulan?
Saya sih nggak. Mungkin orang pikir, walah segitu aja kok seneng. Biasa aja kali, paling juga kebetulan. Kirain pertolongan yang gimana.

Tapi coba deh pikir.
Apakah kita perlu dikasih masalah yang super berat banget dulu baru ingat doa dan mohon pertolongan? Misal tetiba ditodong pembunuh gitu? Saya sih amit-amit, jangan sampai kesampaian.
Dan lagipula, apakah saat kamu bergumul mengalami masalah berat lalu terjawab doanya tring tring tring gitu dalam sekejap akan menjamin iman seseorang tersebut bertumbuh?
Yakin?
Atau hanya dengan kejadian simpel sehari-hari kamu ditolong Tuhan, kamu tetap nggak bisa percaya kekuasaan-Nya nyata bagi anak-anakNya? Begitu kah?

Saya percaya semua orang punya pengalaman spiritual masing-masing.
Tapi apakah orang tersebut sadar itu pertolongan Tuhan atau kebetulan belaka, itu kembali ke hati masing-masing.

Jangan sampai kita ditegur Tuhan dengan masalah super berat dulu baru sadar. Ngeri. Lebih baik disadarkan melalui hal-hal kecil dan lalu terus dikuatkan iman-Nya. Tapi ya porsi orang beda-beda sih. Hanya Tuhan yang kenal hati tiap anak-Nya.

Jadi, apa pengalaman luar biasa teman-teman tentang doa yang terjawab?
Ingat, ada tiga jawaban doa. Satu 'tidak', satu 'iya' dan satu yang terberat karena membingungkan...'tunggu'.
Tuhan mengasihi kita semua, dengan caranya yang super unik.

Saya bukan orang super sempurna, tapi saya selalu diingatkan Tuhan saya harus selalu rendah hati dan sabar. Melalui orang-orang di sekitar saya saya banyak belajar. Belajar bersyukur, belajar memaafkan.
Saya yakin iman bertumbuh tidak hanya dari baca firman, tapi juga dengan membangun relasi dengan Tuhan. Situ mau bilang Tuhan nggak ada karena merasa nggak pernah ditolong? Nah pertanyaannya, pernahkah terpikir kalau Tuhan sedang menunggumu mencari-Nya? Tuhan mau kamu datang dengan sukarela, dia bukan tipe pemaksa. Kamu nyari-nyari bukti Tuhan ada, nah apakah Tuhan yang Maha Kudus itu bisa semudah itu bilang hai sama kamu padahal mungkin kamu nggak benar-benar kenal Dia? Tak kenal maka tak sayang kan? Bukan Tuhan yang tak sayang. Mungkin kamu yang belum kenal jadi belum sayang.
Jadi, sudah coba berdoa sungguh-sungguh? Dengan seluruh kerendahan hati? Atau kamu hanya marah karena kamu belum merasakan kehadiran-Nya? Jika ya, berdoalah terus. Terus tanpa menyerah. Akan ada saatnya, pas kamu nggak nyangka-nyangka, doa kamu dijawab. Percaya deh, rasanya wow banget.

Ini kutipan C.S. Lewis favorit saya.
Berdoa tidak mengubah Tuhan. Berdoa mengubah KITA. Berdoa adalah bentuk komunikasi paling intim kita dengan sang Pencipta kita, TUHAN.



Love, 


Raisa A.

Senin, 04 November 2013

Yay For My 23rd Birthday! Thanks To Daddy Jesus!


Dan bertambah lagi setahun usia saya :)

Saya dan adik bungsu, Vina xD

Terima kasih kepada Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi, merancang begitu banyak momen indah bagi semua anak-Nya, serta menjadikan segala sesuatu yang mustahil menjadi nyata dengan kuasa-Nya yang ajaib. 

Terima kasih kepada Tuhan yang telah menghadirkan saya ke dunia untuk tujuan-Nya yang luar biasa dan menjadikan jalan hidup saya sedemikian rupa 

Menambahkan satu tahun saja kehidupan tidak akan pernah bisa dilakukan manusia tanpa campur tangan dari Tuhan. Sekarang saya sudah bertambah tua, semoga ke depannya semakin dewasa dan semakin mengasihi Dia yang telah luar biasa mengasihi saya sejak dulu sampai selamanya. Amin!

Terima kasih kepada pacar saya tercinta yang tengah malam buta sudah menelepon dan menyanyikan lagu romantis sesuai request saya dengan begitu merdunya. I love you 

Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang telah mengucapkan selamat ulang tahun dengan tulus dan masih ingat tanpa harus diingatkan oleh Mas Facebook  i love you all guys!

Dan terakhir tapi paling penting, terima kasih kepada keluarga saya yang membuat hari ini jadi luar biasa meski sederhana  Terima kasih sudah mencintai saya lebih dari yang saya pantas dapatkan. Saudara dan orang tua saya, kalian semua keren syekali  I love you!

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Selamat hari Minggu, temans! 


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Nggak terasa banget waktu berjalan begitu cepat dan tiba-tiba sekarang saya sudah berusia 23 tahun sejak tanggal 3 November 2013 kemarin. Haha!
Rasanya baru kemarin saya masih getol main petak umpet, main masak-masakkan dan kejar-kejaran di halaman rumah dengan teman sepermainan. Rasanya baru kemarin saya merasakan sindrom 'jatuh cinta pertama kali' dan patah hati berkali-kali ;p
Rasanya baru kemaren saya lulus SMA dan bingung mau lanjut kuliah dimana kalau di tempat incaran saya tidak diterima. 

Rasanya nggak percaya deh, sekarang saya sudah kepala dua cabang tiga LOL
Memang begitu ya ternyata perasaan orang-orang yang lebih senior dari saya *baca: TUA* hahaha
Di lubuk hati masih 17 tahun, tapi di KTP udah.... hahaha :p

Sepanjang hidup saya, saya tidak pernah lepas dari pergaulan dengan teman-teman yang luar biasa. Saya mengucap syukur dan mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang senantiasa setia mewarnai hari-hari saya dengan begitu konyol-tapi-super-ngangenin. 23 tahun hidup saya tentu akan sia-sia tanpa kehadiran keluarga, sahabat dan pacar tercinta :)
Saya juga bersyukur pada usia saya yang ke 23 saya sudah tidak luntang lantung menganggur dan saya tidak sendirian *uhuk*
Terima kasih teristimewa untuk mas pacar yang telah rela mengirimkan kado spesial dan menelpon saya dan menyanyi buat saya tengah malam buta dengan lagu-lagu super romantis macam Daniel Beddingfield 'If You're Not The One'. I love you more than you know, man :*

Untuk rekan-rekan kerja yang hari ini sudah meluangkan waktu dan isi dompet *uhuk* untuk membuat acara kejutan kecil namun berarti bagi saya, terima kasih. Keluarga kedua saya ya kalian semua itu *peluk satu-satu*
Terima kasih ya!

Harapan saya di usia yang telah menjelang tidak muda ini *duilehh* adalah saya ingin menjadi orang yang lebih baik. Ya iyalah, siapapun pasti ingin jadi lebih baik dari hari kemarin kan? Saya harap saya bisa lebih sabar, lebih rajin bersyukur, rajin bersukacita dalam keadaan apapun, lebih HEMAT, lebih bijak dan lebih rajin dalam bekerja dan berdoa dan lebih giat mengasihi! Siapapun butuh cinta kasih. Siapapun. 


Banyak kekurangan saya dan PR saya adalah memperbaiki diri saya sehingga menjadi anak Tuhan yang lebih membanggakan-Nya. Saya hidup di dunia ini mengemban misi yang luar biasa dari Tuhan dan misi itu adalah menjadi terang dan garam dunia; mengasihi dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik. Hal yang tidak mudah dilakukan, mengingat kelakuan dan kemampuan masih banyak minusnya :p
Tapi dalam Tuhan, pasti bisa! 
Saya banyak kekurangan dan semoga Tuhan memberikan kesehatan dan usia yang cukup bagi saya untuk memperbaiki diri dan mencerahkan hidup banyak orang, AMIN.

Terima kasih kepada orang-orang hebat dalam hidup saya, yang mungkin tidak sadar betapa besar pengaruh mereka dalam perjalanan saya di dunia. Semoga saya menjadi seorang yang lebih penuh kasih dan sukacita sekarang hingga selamanya. Amin. 


Tuhan memberkati kita semua! 



Saya dan adek saya masak makan siang tanggal 3 November kemarin. Mie goreng dan fuyung hai! Yihaaa~ Hahaha~

Love, 

Raisa A.