Sabtu, 21 Mei 2011

Suatu Hari di BonBin GembiraLoka

Halo, teman-teman!
Haha...kayaknya udah lumayan lama juga ya saya nggak ngisi blog saya ini lagi. Kalo kemarin-kemarin isinya cuma curcol melulu, kali ini saya mau berbagi cerita sedikit tentang pengalaman saya di suatu hari yang biasa tapi dengan dua orang 'tidak biasa' di  kebun binatang yang ada di Yogya, yaitu Gembira Loka.

Well, here we go...

Kemarin untuk kedua kalinya saya menjejakan kaki lagi lagi di kebun binatang Gembira Loka. Bedanya, kalo dulu saya perginya berdua aja sama pacar, kali ini kami ketambahan satu personil lagi, yaitu ponakan pacar saya. Eit, jangan bayangkan kami pergi bawa-bawa ponakan umur lima tahun ya...soalnya ponakan pacar saya ini umurnya udah hampir 18 tahun! Hahaha...kalo ditanya kok bisa begitu ya kalo saya cerita di sini sekarang bisa nggak habis-habis ntar...hehe...

Well, kami berangkat dari rumah pacar saya sekitar jam dua kurang, terus nyampe sana sekitar jam setengah tiga *soalnya pake mampir-mampir dulu di In**maret.
Setelah parkir motor, kami langsung melesat ke loket tiket dan beli tiket...*12ribu melayang dari dompet...* terus masuk ke dalam. Ponakan pacar saya, sebut saya 'Dodo' langsung bernapsu pengen buru-buru ketemu temannya, eh, hewan idamannya, GAJAH. Katanya dia penasaran banget pengen bertatap muka langsung sama gajah dan gajah adalah satu-satunya alasan dia pengen ke Gembira Loka...*saya terlalu lebay nggak sih? Hahaha...*

Nggak lupa sambil asyik berfoto ria *aslinya saya lebih heboh, hehe...*, kami nyari-nyari gajah yang diidam-idamkan si Dodo. Begitu ketemu, si Dodo sempat heboh sedikit terus...udah. Gitu aja. Soalnya gajah nun jauh di kandang, mau foto juga yang keliatan rerumputan yang lagi dikunyah sama tu gajah doang...hehehe...
Buat Dodo, yang penting udah ketemu, hehe...
Setelah ngobrol nggak karuan dan lihat hewan-hewan lainnya *termasuk ikan segede anak sapi. Gilak, ikan air tawar segede gaban! Dulu terakhir kesitu belum ada...*, kami berlanjut ke taman reptil. Agak geli juga, soalnya pasti ada ular-ular disitu...hehehe...tapi daripada rugi duit, ya sudahlah...lagian penasaran juga pengen liat apa aja yang ada di sana...

Nah, kejadian paling wagu *sangat absurd* terjadi di taman ini.
Kejadiannya waktu kami lagi asyik liat-liat kadal, katak, ular dsb di kotak kaca mereka masing-masing....
Saya dan dua orang wagu itu *pacar saya dan ponakannya, Dodo* mampir ke sebuah boks kaca berisi ular sanca kembang. Gilak, gede buanget. Dua ekor lagi ngelingker dalam boks itu. Setelah kami foto-foto dan sibuk komentar ini itu ke sepasang ular itu, pacar saya dan Dodo noleh ke boks kaca sebelah dan bilang,
"Loh, mana nih ular yang sini?"
Dodo nyahut, "Ke sebelah mungkin, Om! Tu ada pintu ke sebelah kebuka!"
Saya ikutan lihat, emang bener tuh boks kaca kosong melompong dan ada pintu samping yang terbuka. Pacar saya dan Dodo dengan semangat pengen ngeliat aksi si ular di boks tetangga. Tau-tau saya dikagetkan dengan kehebohan dua orang itu.
"Loh! Nggak ada 'boks sebelah'! Itu nah pintu keluar! Kebuka! Kebuka!"
Si Dodo ikut panik. "Ih, iya, Om! Kebuka pintunya! Mana nih ularnya?! Jangan-jangan kabur!"

Saya bengong liat dua orang aneh itu heboh sendiri sambil pake aksi tarik-tarikan, mau buru-buru kabur dari taman itu.
"Ih, keluar ularnya! Keluar dia!" Entah siapa yang ngomong gitu, bisa si Dodo, bisa juga pacar saya. Yang pasti dua orang itu heboh sendiri ketakutan dan pengen buru-buru ngibrit.
Saya lirik boks kaca kosong itu dan menunjuk tulisan di kacanya sambil ngomong "Tuh coba lihat, 'Mohon maaf, kotak ini sedang disterilkan', apanya yang kabur???"

Dua orang itu tersadar dari kegilaan mereka dan menepuk-nepuk dada, merasa lega sambil ketawa-ketawa, seolah-olah mereka baru saja terselamatkan dari kejadian mengerikan, semacam nyaris tersengat ular atau sejenisnya.
Saya ketawa terbahak-bahak sambil bilang, "Makanya sebelum mau kabur baca dulu dong..." 
Pacar saya nyahut, "Habisnya kami tadi cuma lihat kotaknya, kosong. Terus pas lihat pintunya terbuka ke luar, takutnya kabur e!"
Dodo ikut nyahut, "Iya, aku sama Om kaget tadi, 'lho kok pintunya kebuka keluar?!' Mau kabur ja kami tadi liatnya!"
Saya bener-bener ngerasa mereka berdua ini absurd sekali.
Terus saya bilang, "Terus tadi kalian buru-buru mau ngibrit ninggalin aku, ya? Kok tadi tarik-tarikannya cuma berdua, mau kabur gitu aja nggak ngajak-ngajak?"
Jawab pacar saya, "Ya nggak lah...tadi aku suruh kamu cepat-cepat, kita pergi sama-sama...ngeri e nek kabur beneran..."

Itu kejadian paling wagu sekaligus paling konyol buat kami hari itu di Gembira Loka. Perjalanan kembali dilanjutkan. Nggak terlalu penting sih, cuma keliling-keliling, terus foto-foto.

Pulang dari Gembira Loka kami ngangkring sebentar di bawah jembatan janti, terus berlanjut dengan makan bakso super jepang di daerah Kalasan. Hasilnya capek dan kenyang pollll....

Hari yang menyenangkan walau sedikit aneh. Hahahahahahahaha....


ps. Thanks darling, selalu bisa bikin ketawa :') *Carlos Iban





Minggu, 01 Mei 2011

People May Don't Care, But GOD Cares About Me!

Pagi ini saya bangun dengan perasaan sama tidak nyamannya seperti hari kemarin.
Seperti ada lubang besar dalam hati saya yang kian hari makin dalam, makin dalam dan membuat saya semakin terperosok ke dalamnya.
Semua terasa begitu dingin, kejam dan buruk bagi saya sampai ketika saya berangkat ibadah minggu ke gereja pagi ini. Saya masih merasa tidak ada seorang pun yang perduli pada saya dan saya benar-benar haus perhatian.

Jujur, sebelumnya saya merasa ibadah minggu hari ini hanyalah salah satu dari 'rutinitas' mingguan saya sebagai umat Kristen.
Tapi saya ternyata salah, begitu memasuki firman Tuhan, ketakutan dan semua rasa hampa yang saya rasakan belakangan (dan sebelum-sebelumnya lagi) seolah-olah dijawab sendiri oleh Tuhan melalui pembawa firman (salah satu fav saya, Pak Jekichen, haha).
Saya sekali lagi diingatkan bahwa saya harus keluar dari semua ketakutan saya dan menjadi utusan Tuhan untuk menjadi saksi keselamatan di dunia ini.
Saya hanyalah pengecut kalau saya terus menerus menutup diri dan meratapi semua kepahitan dalam hidup saya.
Saya benar-benar merasa ditegur waktu pembawa firman bilang semua orang, tak terkecuali, (pernah) punya rahasia dan pasti pernah mengalami kekecewaan atau kepahitan, sekecil apapun itu.
Tapi Tuhan mau setiap orang keluar dari semua ketakutannya. Dan Tuhan pasti menyertai melalui Roh Kudus yang dicurahkannya.
Saya benar-benar merasa selama ini hidup saya sangat tersia-siap karena semua kepahitan dan kekecewaan yang saya alami.

Saya terus menerus memendam kesakitan dalam diri saya dan kemudian setiap kali perasaan itu keluar, saya melampiaskannya dengan berkata hal-hal yang negatif dan menyakiti hati orang-orang terdekat saya.
Saya merusak relasi saya dengan orang-orang terdekat saya karena mengurung diri dalam ketakutan, kepahitan dan kebencian yang diam-diam saya simpan dalam hati selama bertahun-tahun.
Akibat semua kepahitan saya yang terus saya simpan dalam hati, saya menjadi defensif dan sesekali perasaan itu menjelma menjadi rasa tidak percaya terhadap orang-orang dan merasa mereka membenci saya karena saya juga sejak dulu merasa benci pada diri saya sendiri(ya, saya merasa demikian dan saya kadang dengan pintar menutupinya). 
Harusnya, saya harus bisa mengampuni dan berdamai dengan masa lalu agar saya bisa keluar dan menjadi utusan Tuhan Allah yang hidup. Utusan Tuhan yang tidak membenci, tidak menyakiti tapi justru membawa damai sejahtera. Dia mengampuni sampai tersakiti, sedangkan saya? Saya tidak sanggup mengampuni sehingga saya semakin hari makin tersakiti.

Sungguh, firman Tuhan hari ini seperti benar-benar menampar saya keras sekali.
Saya merasa jahat, kotor dan buruk.
Tapi kabar baiknya, Tuhan tidak meninggalkan saya, sekalipun saya sudah begitu buruknya.
Saya akan dimampukan untuk pulih kalau saya benar-benar percaya Dia mampu pulihkan saya.

Saya tahu, ada banyak rasa sakit yang belum terselesaikan dalam diri saya. Barangkali secara mulut saya mengampuni, tapi dalam hati, alam bawah sadar saya masih terluka. Benar-benar terluka, sakit sekali dan saya benci mengakui, saya seringkali meratapi diri saya seperti orang bodoh. Haha...

Saya sungguh menyesal sudah menyakiti banyak orang dengan sikap saya, dengan perkataan saya yang menyakitkan 'hanya' gara-gara saya merasa tersakiti. Saya jahat karena saya 'berbagi
' kesakitan itu dengan cara yang sangat tidak menyenangkan.

Tidak adil buat orang lain, dan tentu saja sangat merusak hubungan baik.

Well, semoga saya bisa benar-benar dipulihkan dan saya bisa benar-benar belajar mengampuni dan mengasihi.
Menyimpan rasa sakit itu melelahkan sekali. Sungguh. Membuat mood naik turun, hidup juga tidak damai sejahtera...

Bagi teman-teman yang pernah tersakiti, terlebih karena keluarga atau orang-orang tercinta...
Biarkan Tuhan sendiri yang menyembuhkan, karena hanya Dia yang bisa. Dia bisa memberikan damai sejahtera, memuaskan segala kehausan, menutupi semua kekurangan kita.
Memang tidak mudah, tapi pelan-pelan pasti bisa.
Kamu juga tidak sendirian, karena semua orang pasti punya masalah dan ketakutannya serta kepahitannya masing-masing. Tinggal kita  memilih, mau keluar atau tetap mengunci diri?

Btw, ayat ini yang jadi pedoman Firman Tuhan minggu ini :

1 Petrus 1: 3-9

Yohanes 20:19-22

ps. buat orang2 tersayang yang tak sengaja terluka gara-gara perkataanku, maafkan aku. Aku sayang kalian dan kalian bener-bener mean something 4 me. Cuma aku yang terlalu dibutakan sampai gak bisa lihat, kalian sayang banget sama aku :')