Selasa, 01 Maret 2011

PERAYAAN HARI-HARI BESAR DI KOREA

Di Korea, khususnya Korea Selatan ada beberapa hari besar yang yang dirayakan dengan meriah oleh masyarakatnya. Yang paling dikenal di antaranya antara lain adalah Sollal (설날) dan (추석). 

Sollal (설날
Sollal adalah perayaan tahun baru di Korea yang jatuh pada tanggal 1 bulan 1 menurut pada musim dingin penanggalan lunar. Pada hari pertama di tahun baru ini orang-orang berdoa dan mengharapkan agar dilimpahi kesehatan dan rejeki. Perayaan Sollal diadakan dengan macam-macam upacara.
Saat tahun baru keluarga dan kerabat berkumpul di pagi hari untuk bersembahyang dan menyiapkan sajian dengan tujuan untuk  mengundang para leluhur. Pada meja sembahyang dihidangkan tteokguk dan sup, buah, dan minuman beralkohol, po (daging/ikan yang diiris tipis), sikhye dan lainnya. Hidangan yang telah disantap oleh para leluhur dimakan bersama dengan maksud menurunkan kebajikan kepada keturunannya

macam-macam makanan yang disantap saat Sollal
tteokguk, makanan khas di tahun baru Korea (Sollal)
떡국
Selesai ‘charye’ (sembahyang), dengan penuh rasa hormat bersujud (saebae) kepada orang yang lebih tua. Setelah menerima hormat (saebae) biasanya orang lebih tua memohonkan kesehatan atau terwujudnya harapan kita dan memberikan wejangan yang disebut ‘deokdam’. Jika memberi wejangan pada anak-anak biasanya disertai dengan memberikan uang (saebaetton).
'Sungkeman' kepada para orang tua di tahun baru Korea
Akan tetapi pada jaman sekarang terjadi perubahan yang cukup besar pada saebaetton (angpau sollal). Nilai angpau tidak lagi bermakna sebagai uang tunai yang bisa dihabiskan, tetapi digantikan dengan voucher belanja atau tiket nonton film.
Pada saat tahun baru, di rumah ada tradisi menggantungkan bokjori yang terbuat dari anyaman bambu. Jori adalah alat yang digunakan untuk menyaring batu saat mencuci beras, tetapi jori yang dibuat pada tahun baru memiliki arti untuk menyaring banyak rejeki sehingga disebutbokjori’. Dewasa ini banyak orang yang tinggal di apartemen sehingga sulit menemukan bokjori tetapi pada jaman dahulu tanggal 31 bulan 12 penanggalan lunar banyak pedagang keliling menjajakan bokjori dan kemudian orang-orang akan membeli bokjori (sebanyak yang dibutuhkan) lalu digantung di dalam rumah dan berharap agar rejekinya berlimpah ruah.    

Chuseok (추석)
Chuseok menurut kalender lunar jatuh pada tanggal 15 bulan Agustus di musim gugur. Chuseok merupakan perayaan ungkapan syukur panenan di Korea (thanksgiving). Pada hari ini, masyarakat Korea biasanya pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarganya serta mengunjungi altar leluhur mereka. Makanan istimewa yang selalu disajikan pada perayaan Chuseok adalah seongpyeon. Pada malam sebelum Chuseok, semua anggota keluarga akan duduk bersama membuat songpyeon sambil melihat bulan. Ada mitos yang mengatakan kalau (bagi para perempuan) seongpyeon dibuat dengan rapi dan cantik, maka kelak akan bisa memiliki anak yang cantik pula. 
Pada hari Chuseok, orang-orang akan saling berbagai makanan dan minuman keras, dan bermain permainan tradisional. Selain songpyeon, berbagai hasil kebun dan pertanian yang baru dipanen juga akan memenuhi meja makan, antara lain wijen,kedelai, kacang merah dan kurma cina. Permainan dan kesenian tradisional juga akan diadakan beramai-ramai dan meriah, sepertisonori (permainan sapi),geobuknori (permainan kura-kura), ganggangsullae (tarian melingkar) dan ssireum (bergulat). 

ganggang sullae - permainan yang diadakan pada hari Chuseok


 











 Selain Sollal dan Chuseok, ada dua perayaan besar lagi yang ada di Korea namun kurang dikenal karena sekarang mulai jarang dilakukan di Korea, yaitu
정월 대보름 (Jeonweol Daeboraem) dan Dongji (동지).

정월 대보름 (Jeongweol Daeboreum)
Bulan Januari (pertama) merupakan bulan pertama yang memulai satu tahun, dimana di bulan itu orang-orang menyusun rencana selama setahun. Di bulan Januari (bulan pertama) ada sollal dan daeboreum, daeboreum dimulai dari Sollal (tahun baru Korea) sampai boreum yang jatuh pada tanggalc15 Januari menurut penanggalan kalender lunar. Pada hari ini makan lima jenis goksik (sup) dicampur dengan ogogbab (nasi dicampur 5 jenis biji-bijian) yang dimasak dan menggigit bureom (jenis kacang yang dimakan pada hari ke 15 bulan purnama menurut kelender lunar).  

Pada jongwol daebureom ada permainan menarik yang disebut “deowiphalgi”. Di hari jongwol daebureom ketika bertemu orang sambil menyebut nama lawan bicara lalu lawan bicara menjawab ‘nae deowisara’ atau ‘nae deowi’ “menjual panas”. Denagn demikian dengan adanya kata-kata tersebut pada tahun itu selama satu tahun bisa dihabiskan dengan sejuk tanpa panas. Jadi jika tiba hari jongwol daeboreum sepanjang hari orang-orang akan berkata  ‘nae doewi’ sembari membagi salam dengan orang-orang yang ditemui.   



Dongji (동지)  
Dongji (동지) yang artinya satu hari dimana merupakan titik balik matahari di musim dingin adalah hari dimana di tengah satu tahun merupakan hari yang paling pendek dan malam nya paling panjang yang jatuh pada tanggal 22 bulan Desember menurut penanggalan matahari. Pada satu hari diantara hari ke 24 dari bagian musim (dingin), karena berdasarkan dongji (titik balik matahari musim dingin) siang mulai menjadi semakin panjang lagi, sejak dulu merupakan hari raya yang sangat penting. Pada hari ini di rumah tangga merebus ‘pathcuk’ yaitu bubur yang dicampur kacang merah lalu dimakan, hal ini bermaksud untuk menolak bala.

팥죽 (Patchuk)


 Sekian dari saya :)
Terima kasih~~

sumber: bahan presentasi Raisa dan Windi @kuliah membaca Bu Park

 

1 komentar:

Leave your comment and feedback here, buddies!